Selasa, 29 Januari 2013

Direct Method


Background

Metode langsung pertama kali ditemukan oleh Francois Gouin. Dua dekade terakhir dari abad kesembilan belas diantar dalam era baru. Pada tahun 1880, Gouin menemukan bahwa belajar bahasa adalah masalah mengubah persepsi ke konsepsi dan kemudian menggunakan bahasa untuk mewakili konsep-konsep. Dilengkapi dengan pengetahuan ini, ia menemukan metode pengajaran didasarkan pada wawasan.
Setelah metode langsung ditemukan, kemudian dipopulerkan  oleh  Carles Berlitz, seorang ahli dalam pengajaran bahasa, di jerman menjelang abad ke-19. Kejayaan metode langsung  hanya sekitar pada tahun 1880 – an. Faktor  pendorong  kemunculannya dilatarbelakangi oleh penolakan atau ketidak puasan terhadap metode tatabahasa dan tarjamah. Pada saat itu memang metode tata bahasa dan tarjamah merupakan metode pengajaran bahasa kedua dan asing yang popular. Akan tetapi ditengah kepopulerannya muncul banyak ketidak puasan di banyak kalangan, sehinnga muncullah kritik  bahkan penolakan terhadap metode ini.
Di beberapa Negara Eropa pada waktu itu, pendekatan-pendekatan baru dalam pengajaran bahasa tujuan yang dicetuskan oleh para ahli pengajaran bahasa secara terpisah-pisah memberi ide kepada para guru bahasa tujuan untuk mengangkat metode lain yang dipandang lebih baik untuk megajarkan bahasa tujuan. Hal ini membuka jalan mereka untuk memunculkan metode langsung.



Approach  of  Direct  Method
a. Teori Bahasa ( theory of language)
derect method berdasarkan pada teori bahasa yang menyatakan bahwa pada hakikatnya bahasa itu merupakan suatu sistem untuk mengekspresikan makna. Teori ini lebih memberi tekanan pada dimensi semantik dan komunikatif. Oleh karena itu, dalam pembelajaran bahasa yang berdasarkan pendekatan komunikatif yang perlu ditonjolkan ialah interaksi dan komunikasi bahasa, bukan pengetahuan tentang bahasa.
b. Teori Belajar ( Theory of learning)
Pembelajar dituntut untuk melaksanakan tugas-tugas yang bermakna dan dituntut untuk menggunakan bahasa yang dipelajarinya. Teori belajar yang cocok untuk pendekatan ini ialah teori pemerolehan bahasa secara alami. Teori ini beranggapan bahwa proses belajar bahasa lebih efektif apabila bahasa diajarkan secara langsung melalui komunikasi langsung di dalam bahasa yang sedang dipelajari.
Design  Of  Direct  Method
1.      General objective
Tujuan yang ingin dicapai berdasarkan pendekatan ini  merupakan tujuan yang lebih mencerminkan kebutuhan siswa iaitu kebutuhan berkomunikasi, maka tujuan umum pembelajaran bahasa ialah mengembangkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi (kompetensi dan performansi).

2.      Specific objective
§  Untuk memperbanyak kosa kata selama belajar
§  Untuk meningkatkan kemampuan pronounciation
§  Meningkatkan kemampuan siswa dalam menemukan makna menurut pemahamannya sendiri.
§  Membantu sisw dengan mudah memahami apa yang dibicarakan.
3.      Tipe-tipe belajar (types of learning)
Berdasarkan prinsip belajar, mendenarkan dan mengulangi apa yang guru katakan dan merespon dan memberikan pertanyaan dan komunikasi dalam ruang kelas. Ada beberapa tipe-tipe dalam belajar:
§  Siswa menjawab pertanyaan dari guru dengan menggunakan bahasa target
§  Siswa berbicara dan berkomunikasi  dalam kelas dengan menggunakan bahasa target
§  Siswa mempraktekkan kosa kata untuk meningkatkan kalimat
§  Siswa harus praktek secara langsung dalam proses belajar mengajar, tidak ada bahasa lain yang digunkan kecuali bahasa target.
4.      Tipe-tipe pengajaran
§  Guru percaya apa yang diperlukan siswa untuk mengasosiasikan arti dan bahasa target secara langsung
§  Guru tidak pernah mengisinkan siswa dalam menggunakan bahasa ibunya ketika menjelaskan sesuatu.
§  Guru harus mendemonstrasikan, dengan menunjukan gambar ketika menjelaskan sesuatu.
§  Grammar diajarkan secara induktif

5.      Model silabus (the syllabus model)
Model silabus dari derect akan dikondisikan tergantung subjeknya. Contoh, dalam kegiatan membaca maka, dalam silabusnya guru meletakkan gambar (yakni visual dalam bacaan) di depan kelas dan meminta siswa membuka bukunya. Dan setelah membaca, siswa diminta untuk bertanya, lalu guru memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut dengan memvisualisasikan lewat gambar yang ada di depan kelas.
6.       Peranan pelajar
Peranan pelajar adalah:
§  Pelajar mengontol dan mengevaluasi kemajuannya sendiri
§  Sebagai komunikator
§  Pelajar menjadi guru dengan teman sebayanya.
§  Pelajar, belajar dari guru, teman  dan sumber belajar lainnya.
7.      Peranan pengajar ( techer roles)
§  Gur sebagai pasilitator
§  Guru sebagai kenselor
§  Guru sebagai manager proses belajar
8.      Peran materi pembelajaran ( the role of interactional material)
Ada beberapa peran materi dalam derect method yang berhubungan dengan fugsional atau metodelogi komunikasi:
§  Materi akan fokus pada kemampuan komunikasi tentang bagaimana menginterpretasi, mengungkapkan dan bernegosiasi.
§  Materi berfungsi sebagai sarana yang sangat penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

Procedurs  Of  Direct  Method
     Untuk  mengaplikasikan  metode  langsung  dalam  pengajaran  bahasa asing, dalam  hal ini bahasa  inggris. Kita perlu melihat konsep dasar metode ini. Aplikasi berikut ini hanya contoh saja, tidak meruakan kemestian, maka penggunaan selanjutnya diserahkan kepada pengajar sesuai situasi dan kondisi, dengan catatan tidak bertentangan dengan konsep dasar metode ini. Secara umum langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
a.    Pendahuluan, memuat berbagai hal yang  berkaitan  dengan  materi  yang akan  disajikan  baik  berupa  apresiasi, atau  tes  awal  tentang  meteri atau yang lainnya.
b.     Guru  memberi  materi berupa  dialog-dialog  pendek, dengan bahasa yang  biasanya  digunakan  sehari-hari  secara  berulang-ulang. Materi  ini  mula-mula  disajikan  secara  lisan  dengan  gerakan-gerakan, isyarat-isyarat  dramatisasi  atau  gambar-gambar.
c.    Pelajar  diarahkan untuk  disiplin  menyimak  dialog-dialog  tersebut, lalu meniru  dialog-dialog  yang  disajikan  sampai  lancar.
d.   Para  pelajar  dibimbing  menerapkan  dialog-dialog  itu  dengan  teman-temannya secara  bergiliran. Pelajar  yang  sudah  maju  diberi  kesempatan untuk mengadakan  dialog  lain  yang  dianalogikan  dengan contoh yang diberikan  oleh  guru.
e.    Struktur/tata bahasa diberikan  bukan  dengan  menganalisa  grmmar, melainkan  dengan  memberikan  contoh-contoh  secara  lisan  yang sedapat  mungkin  menarik  perhatian  pelajar  untuk  percakapan, tentu saja tidak dengan menjelaskan atau menghapalkan definisi, melainkan dengan mengulang-ulang contoh  secara  lisan  sambil  menunjukkan pasangannya  agar  pelajar  tidak  keliru.
f.     Sebagai penutup, jika diperlukan, evaluasi akhir berupa pertanyaan-pertanyaan dialog yang harus dijawab oleh pelajar sebagaimana pola-pola dialog diatas. Pelaksanaannya bisa individual atau kelompok tergantung situasi dan kondisi.
Strought  &  Weakness  of  the  direct  method
Metode langsung merupakan metode tatabahasa dan terjemah. Dilihat dari sisi ini metode langsung sedikit lebih maju dibanding metode sebelumnya. Walau demikian tetap saja metode langsung memiliki kelemahan, terutama jika dilihat dari konsep dasar dan kritik para ahli yang ditujukan kepadanya. Diantara aspek kelebihannya adalah :
a)      Dengan kedisiplinan mendengarkan dan menggunakan pola-pola dialog secara teratur para pelajar bisa terampil dalam menyimak dan berbicara, sebab prioritas utama memang menyimak dan berbicara.
b)      Dengan banyaknya peragaan/demonstrasi, gerakan, penggunaan gambar, bahkan belajar di alam nyata para pelajar bisa mengetahui bayak kosa kata.
c)      Dengan banyak latihan pengucapan secara ketat dalam bimbingan guru,  para pelajar bisa memiliki pronounciation yang relatif lebih mendekati penutur asli.
d)     Para pelajar banyak mendapat latihan dalam bercakakp-cakap, khususnya mengenai topik-topik lain.
Selain  metode langsung memiliki kelebihan, metode  ini juga memiliki banyak  kekurangan, diantaranya:
a)      Metode ini menuntut para guru yang mempunyai kelancaran berbicara seperti penutur asli.
b)      Metode ini mengandalkan kemahiran guru dalam menyajikan materi, bukan buku-buku teks yang baik.
c)      Metode ini menghindari penggunaan bahasa ibu dan bahasa kedua atau terjamahan. Hal ini justru biasa menghambat kemajuan belajar, sebab banyak waktu dan tenaga terbuang dalam menerangkan kata yang abstrak (tak bisa diragakan atau digambarkan) atau konsep tertentu dalam bahasa asing. Padahal jika ditarjamahkan akan memakan waktu sebentar saja.
d)     Pembelajaran menjdi pasif ketika guru tidak dapat memotivasi siswa.pada tingkat-tingkat permulaan kelihatannya metode ini terasa sulit diterapkan, karena siswa belum memiliki bahan (pembendaharaan kata) yang sudah dimengerti.














KESIMPULAN

Direct method sampai sekarang maih digunakan dan populer sampai saat ini. Direct method atau metode langsung yaitu suatu cara menyajikan materi pelajaran Bahasa Asing dimana guru langsung menggunakan bahasa asing tersebut sebagai bahasa pengantar, dan tanpa menggunakan bahasa  anak didik sedikit pun dalam mengajar. Jika ada suatu kata- kata yang sulit dimengerti anak didik, guru dapat mengartikan dengan menggunakan alat peraga, mendemonstrasiakan, menggambarkan dan lain- lain. Penerpa metode ini memiliki kekurangan dan kelebihan, oleh karena itu seorang guru/ pengajar yang menggunakan pengajaran langsung harus memiliki kekreatiftasan yang tinggi sehingga metode ini berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan/sasaran.










Daftar Pustaka
Richard, J. C. & Rodgers, T. S. 1986. Approach and methods in language teaching. A       description and analysis: Cambridge University press.



GTM (Grammer Translation Method)


GRAMMAR TRANSLATION METHOD (GTM)

Grammar Translation Method is regarded an old method, yet the method is still widely used in Indonesian, at schools. Classroom management can be easily done since teachers can teach to a class of 40 students.

A fundamental purpose of teaching the target language through the GTM is to be able to read literature written in the target language. This purpose can be reached out by learning about grammar rules and vocabulary of the target language.

Principally the GTM focuses on translating grammatical forms, memorizing vocabulary, learning rules, and studying conjugations. The principles of GTM are these:
1.   Grammar rules are presented and studied explicitly. Grammar is taught deductively and then practiced through translation exercise.
2.   The primary skills to be developed are reading and writing.
3.   Hardly any attention is paid to speaking and listening skills.
4.  Teacher correction is the only way to make students produce the right forms of the foreign language.
5.  The goal of foreign language learning is the ability to understand the texts written in the foreign language
6.  Mastering the grammar of foreign language is essential in order for students to understand the written target language
7.  Vocabulary is learnt from bilingual word lists
8.  The mother is used as the medium of instruction
9.   A paramount use of translation exercise is given

A. Characteristics of the GTM
Characteristics of the GTM, as follows:
1.    Classes are taught in the mother tongue, with little active use target language.
2.    Much vocabulary is taught in the form of lists of isolated words.
3.     Long elaborate explanations of intricacies of grammar are given.
4.   Grammar provide the rules for putting words together, and instruction often focuses on the form and inflection of words.
5.    Reading difficult classical texts is begun early
6.  Little attention is paid to the content of the texts, which are treated as exercises in grammatical analysis
7.  Often the only drill is exercises in translating disconnected sentences from the target language into the mother tongue
8.    Little or no attention is given to pronunciation
9.   The focus is on accuracy, and not fluency
B. Procedures of GTM (Larsen-Freeman, 2000: 15-17)

1.     The class reads written in the target language
2.     Students translate the passage from the target the language to their mother tounge
3.     The teacher asked the students in their native language if they have any questions, students ask questions and the teacher answers the question in their native language
4.     Students write out the answers to reading comprehension questions
5.     Students translate new words from the target language to their mother tounge
6.     Students are given a grammar rule and based on the example they apply the rule by using the new words
7.     Students memorize vocabulary
8.     The teacher ask students to state grammar rule
9.     Student memorize the rule
10. Errors are corrected by providing the right answers






C. Example of lesson planning of the GTM
1) Selected Lesson Plan: Simple Present Tense

The teacher introduces the formula of Simple Present Tense and explains (in Indonesian) the usage as well as the importance of Simple Present Tense. The teacher points out differences to Indonesian language.

2) Formula: Subject (noun)+Predicative (Verb1st)+Object (noun)
The teacher provides the examples and their translation as well. Or, depending on the level of comprehension, he/she either calls randomly to have students translate the sentences or give them time to work quietly writing out the translations. He/she has to make sure that the students’ answer is correct.

Examples:
1.     I like her (saya menyukai dia)
2.     You watch voleyball everyday (kamu menonton bola voley setiap hari)
3.     They study English (mereka belajar bahasa Inggris),

The teacher explains (again in Indonesian) to students the change of the verb of the predicate. If the subject is she, he or it, the verb is added with s, es or ies, depending on the verb. The teacher gives examples of verb that can be added with s, es and ies.

Examples:
1.     He loves rice (dia senang nasi). The verb is added with s
He watches football every day (dia menonton sepak bola setiap hari). The verb is added with es
2.     She studies English every night (ia belajar bahasa Inggris setiap malam). The verb is added with ies.
The teacher gives an exercise that is related to the change of the verbs.  Students should fill in the blanks with the appropriate form. If necessary, he/she lets student work individually or in pairs to complete the exercise first. He/she walks around the and observe the students. He/she answers questions and provides corrections where needed. Again, discussion is conducted in the mother tongue.
Example:
1.     The baby ….(cry) every night.
2.     My mother….(cook) rice very well.
3.     The students…(study) mathematics.
4.     My father…(laugh) very happily.
5.     We….(live) in Indonesia

Then, he/she introduces a list of vocabulary and the equivalent translation in order that the students can practice making sentences in simple present tense. This may be done by introducing a matrix as follows.

Vocabulary
Kata ganti (untuk subyek)                               Kata ganti (untuk obyek)
English
Indonesian
English
Indonesian
I
Saya
Me
Saya
You
Kamu
You
Kamu
He
Dia (laki-laki)
Him
Dia (laki-laki)
She
Dia (perempuan)
Her
Dia (perempuan)
They
Mereka
Them
Mereka
It
Benda (tunggal)
It
Benda (tunggal)

Kata kerja transitif                                        Kata kerja intransitif
English
Indonesian
English
Indonesian
Love
Mencintai
Sleep
Tidur
Watch
Menonton
Smile
Tersenyum
Study
Belajar
Laugh
Tertawa
Hate
Membenci
Cry
Menangis
Terjemahkan kalimat-kalimat di bawah ini ke dalam Bahasa Inggris
1.     Mereka mencintai kita
2.     Kita minum setiap hari
3.     Dia tersenyum dan kamu tertawa
4.     Saya senang belajar Bahasa Inggris

The teacher may have students translate sentences from English to Indonesian. This exercise then continued by introducing a simple reading passage for translation. No class time is allocated to allow students to produce their own sentences, and even less time is spent on oral practice. The reading is sometimes used to communicate the culture of the target language.